Wali Kota Jambi Tinjau Proyek Drainase dan Penataan Sungai: Wujud Kota Tangguh Hadapi Banjir

DRADIO.ID – Jambi , Wali Kota Jambi, Dr. H. Maulana, MKM, melakukan kunjungan lapangan untuk memantau langsung pekerjaan drainase, pembangunan tanggul, serta penataan aliran sungai di beberapa titik wilayah Kota Jambi. Dalam peninjauan tersebut, ia didampingi oleh Kepala Dinas PUPR Kota Jambi.

Menurut Wali Kota Maulana, pembangunan infrastruktur drainase dan tanggul merupakan langkah nyata dalam mewujudkan program Kota Tangguh yang saat ini menjadi prioritas utama Pemerintah Kota Jambi. “Pertama saya melihat drainase alam kita betonkan di beberapa RT rawan banjir di Simpang Rimbo. Ini bagian dari upaya kita untuk meminimalisir risiko genangan dan banjir,” ungkapnya ketika di wawancarai di Kawasan Jembatan Purnama, Kecamatan Kota Baru.(28/08/2025)

Ia menambahkan, pembangunan tanggul yang dilakukan di wilayah-wilayah rawan banjir akan terus ditingkatkan kualitasnya, agar daya tahan konstruksi lebih lama dan mampu mengantisipasi debit air yang meningkat saat musim hujan. “Kita ingin masyarakat merasa aman, tidak lagi khawatir jika curah hujan tinggi,” ujar Maulana.

Wali Kota juga meninjau langsung pengerjaan rehabilitasi box dan tanggul di RT 20 Kelurahan Mayang Mengurai. Ia menyebutkan bahwa wilayah tersebut cukup luas, sehingga dibutuhkan perencanaan yang matang agar penanganan banjir benar-benar efektif. “Saya lihat langsung di Mayang Mengurai, memang cukup luas area yang terdampak. Karena itu kita maksimalkan program ini agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat,” jelasnya.

Selain itu, revitalisasi Sungai Asam yang sedang dilakukan melalui program pembebasan lahan di sekitar Jembatan Purnama, Kecamatan Kota Baru, juga mendapat perhatian serius dari Wali Kota. Ia menegaskan bahwa normalisasi sungai akan berdampak positif terhadap kelancaran aliran air di kawasan padat penduduk.

“Kita ingin sungai kembali berfungsi sebagaimana mestinya. Revitalisasi Sungai Asam ini salah satunya, dengan pembebasan lahan agar aliran air lebih lancar, tidak tersendat oleh pemukiman atau bangunan liar,” ucap Maulana.

Lebih jauh, ia mengungkapkan bahwa konsep Kota Tangguh yang dijalankan Pemerintah Kota Jambi bukan hanya sebatas pembangunan fisik, tetapi juga meliputi pengelolaan sumber daya air secara menyeluruh. “Kita sudah menyediakan embung satu hektare untuk menampung pembukaan lahan. Dari embung itu nanti akan kita alirkan ke Danau Lingga Permai yang luasnya 9,1 hektare,” terang Maulana.

Menurutnya, penyediaan embung ini penting agar daya tampung air hujan dapat terkendali, sekaligus menjadi sarana resapan yang bermanfaat bagi kelestarian lingkungan. “Embung ini bagian dari solusi jangka panjang, bukan hanya untuk menanggulangi banjir, tetapi juga menjaga ekosistem dan cadangan air kota,” tambahnya.

Wali Kota juga menekankan bahwa sinergi pembiayaan proyek drainase dan penataan sungai berasal dari berbagai pihak. “Keuangan kita ada dari balai, dari kota, baik fisik maupun finansial. Jadi ada kolaborasi agar pembangunan ini bisa berjalan optimal,” jelasnya.

Ia menegaskan, tanpa adanya kerja sama lintas lembaga dan dukungan masyarakat, program penanggulangan banjir tidak akan berjalan efektif. Karena itu, keterlibatan semua pihak menjadi kunci keberhasilan. “Kalau kita hanya mengandalkan satu sumber saja tentu terbatas. Tapi dengan kolaborasi, semua bisa dikerjakan lebih cepat dan terintegrasi,” kata Maulana.

Lebih lanjut, Maulana menyampaikan bahwa setiap program yang dijalankan Pemerintah Kota Jambi senantiasa berorientasi pada kebutuhan masyarakat. Di akhir kunjungannya, Wali Kota kembali menekankan bahwa pembangunan drainase, tanggul, dan revitalisasi sungai merupakan investasi jangka panjang untuk generasi mendatang.(ADR)