Aksi Aliansi Masyarakat Bersatu Rusuh, Mulai Dari Wartawan Jadi Sasaran Massa Hingga Penjarahan Terbuka

banner 468x60

DRADIO.ID – Jambi , Aksi demonstrasi yang digelar Aliansi Masyarakat Bersatu Memasuki hari kedua Sabtu, Subuh (30/08/2025) di Kota Jambi berujung ricuh. Massa yang seharusnya berorasi, mendadak berubah beringas setelah diduga disusupi kelompok gengster yang melancarkan aksi brutal dengan besi maupun senjata tajam.

Situasi semakin tidak terkendali ketika sejumlah demonstran terlihat mencopot pagar besi di sekitar lokasi aksi. Bukan hanya itu, massa bahkan pulang membawa berbagai barang berbahan besi dari jalan hingga fasilitas umum yang mereka temui di duga untuk di perjual Belikan. Aksi ini menandakan adanya penjarahan terbuka di tengah demonstrasi.

banner 325x300

Kesan anarkis sudah terlihat sejak awal jalannya aksi. Massa yang memblokade jalan memaksa warga untuk mencari jalur alternatif, sementara sebagian kelompok tampak membawa benda tumpul yang kemudian digunakan untuk merusak fasilitas.

Kekacauan semakin memuncak saat barisan wartawan yang meliput jalannya aksi turut menjadi korban. Sejumlah jurnalis yang mencoba mengamankan diri ke area Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jambi justru dikejar massa. Mereka tidak hanya diteror dengan lemparan batu, tetapi juga hampir terkena serangan langsung dari kelompok anarkis.

Salah satu pelanggaran paling fatal terjadi ketika kendaraan roda empat milik salah satu Perusahaan Media dibakar massa. Mobil yang terparkir di area Parkir Kejati menjadi sasaran amuk hingga hangus dilalap api. Peristiwa ini memperlihatkan betapa aksi demonstrasi telah berubah menjadi ajang kekerasan yang membahayakan keselamatan pekerja pers.

Tindakan represif terhadap wartawan mendapat sorotan tajam. Sebagai pihak yang menjalankan tugas jurnalistik, kekerasan terhadap jurnalis dinilai sebagai pelanggaran serius terhadap kebebasan pers. Aksi ini bukan hanya mencederai profesi wartawan, tetapi juga menghalangi publik memperoleh informasi yang akurat.

Selain penyerangan terhadap wartawan, penjarahan barang-barang berbahan besi juga menjadi catatan kelam dalam aksi ini. Massa tak segan mengambil pagar, rambu-rambu, dan berbagai peralatan lain di sekitar lokasi. Tindakan ini menunjukkan bahwa aksi tidak lagi berada dalam koridor penyampaian aspirasi, melainkan murni perusakan dan pencurian.

Meski kericuhan begitu parah, hingga subuh ini pihak berwenang memastikan tidak ada korban jiwa dalam aksi tersebut. Namun, kerugian materiil dan trauma yang dialami jurnalis maupun masyarakat menjadi bukti nyata dampak serius dari tindakan anarkis yang terjadi.

Kehadiran kelompok yang membawa besi dan benda tajam mempertegas adanya dugaan infiltrasi gengster ke dalam barisan demonstran. Hal ini menimbulkan tanda tanya besar mengenai tujuan sebenarnya dari aksi yang digelar.

Kondisi di jalan-jalan utama Jambi seperti simpang BI lumpuh total akibat aksi tersebut. Lalu lintas terganggu, warga panik, dan sejumlah fasilitas rusak berat akibat ulah massa yang bertindak semaunya. Situasi ini menimbulkan kerugian besar baik secara materi maupun psikologis bagi masyarakat sekitar.

Pelanggaran hukum yang dilakukan massa demonstrasi kali ini mencakup banyak aspek. Dari kekerasan fisik serta teror terhadap wartawan, pembakaran kendaraan, perusakan fasilitas umum, hingga penjarahan. Semua tindakan tersebut jelas menyalahi aturan dan dapat dipidana.

Berubahnya jalannya aksi menjadi kericuhan besar memperlihatkan lemahnya kontrol terhadap massa. Alih-alih menyampaikan aspirasi, aksi hari ini justru menjadi ancaman serius terhadap keamanan dan ketertiban umum di Kota Jambi.

Hingga Subuh , aparat masih berjaga ketat di sejumlah titik strategis. Sementara itu, masyarakat berharap agar para pelaku tindakan anarkis ditindak tegas sehingga kejadian serupa tidak kembali terulang di kemudian hari.(ADR)

banner 325x300