DRADIO.ID – Jambi , 13 Agustus 2025 Penyanyi sekaligus dokter Teuku Adifitrian, atau yang akrab disapa Tompi, mengambil langkah tegas terkait kekecewaannya terhadap sistem pengelolaan royalti musik di Indonesia.
Musisi yang juga aktif di dunia film ini resmi mengundurkan diri dari Wahana Musik Indonesia (WAMI), salah satu Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) yang bertugas mengelola dan mendistribusikan royalti lagu. Keputusan tersebut diumumkannya melalui akun Instagram pribadi pada Senin, 11 Agustus 2025.
“Mulai kemarin saya sudah minta manajer saya @natalia_281 untuk keluar dari keanggotaan WAMI,” tulis Tompi.
Tompi mengaku langkah itu diambil setelah bertahun-tahun merasa kecewa dengan kinerja LMK, terutama dalam hal transparansi dan pembagian royalti yang menurutnya tidak masuk akal. “Jawaban yang nggak masuk akal sehat saya, dan semakin ke sini kok semakin kisruh saja,” ujarnya.
Tidak hanya keluar dari WAMI, Tompi juga membuat keputusan ekstrem yang jarang dilakukan musisi profesional: ia membebaskan siapa pun untuk menyanyikan lagu-lagunya di panggung konser, kafe, atau acara lainnya tanpa membayar royalti kepadanya.
“Silakan yang mau menyanyikan lagu-lagu saya di semua panggung pertunjukan, konser, kafe—mainkan saja. Saya tidak akan menarik apa pun sampai pengumuman selanjutnya,” tulis pelantun Sedari Dulu tersebut.
Tompi menjelaskan bahwa keresahan ini bukan hal baru. Sejak lama, bahkan ketika mendiang Glenn Fredly masih aktif, ia sudah sering mempertanyakan sistem pembagian royalti di industri musik. Bersama Glenn, ia kerap berdiskusi dan menyuarakan kritik terhadap mekanisme yang dinilai belum berpihak kepada musisi.
“Jawaban yang saya terima tetap saja nggak masuk akal,” tegasnya.
Selain dikenal sebagai penyanyi, Tompi juga merupakan sutradara film Pretty Boys. Ia menegaskan bahwa mundurnya dirinya dari WAMI merupakan bentuk protes nyata, sekaligus dorongan agar industri musik Indonesia berbenah.
Tompi berharap langkah ini bisa memicu diskusi serius antara para pemangku kepentingan untuk membangun sistem royalti yang lebih transparan, adil, dan berpihak pada kreator.(ADR)