Pedagang Pasar TAC Minta Kepastian: Jika Dibongkar, Kami Harus ke Mana?

banner 468x60

DRADIO.ID – Jambi , Suasana Pasar TAC, salah satu pusat aktivitas perdagangan di Kota Jambi, kian memprihatinkan. Para pedagang mengeluhkan sepinya pembeli dalam beberapa tahun terakhir. Kondisi ini diperparah dengan beredarnya isu rencana revitalisasi yang kemungkinan akan berujung pada pembongkaran bangunan pasar.

Seorang pedagang yang akrab disapa NekNo, mengungkapkan keresahannya terkait nasib Pasar TAC. Ia menuturkan bahwa jumlah pedagang semakin berkurang, sementara omzet penjualan jauh menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

banner 325x300

“Sekarang pembeli makin sepi. Biasanya bisa dapat Rp500 ribu per hari, sekarang kurang dari itu. Nyari orang beli kopi 10 gelas saja susah sehari,” keluh NekNo, Kemarin Ketika Di Temui Di Pasar TAC Kemarin (03/09/2025).

Ia menambahkan, penurunan penghasilan tersebut membuat banyak pedagang harus berhemat dan bahkan ada yang memilih menutup lapak karena tidak sanggup lagi bertahan.

Tak hanya itu, isu revitalisasi yang beredar semakin menambah beban pikiran para pedagang. Pasalnya, jika Pasar TAC benar-benar dibongkar, mereka tidak tahu ke mana harus berjualan.

“Kalau pasar ini dibongkar, kami mau ke mana? Kami sudah 10 tahun di sini, menggantungkan hidup dari lapak ini,” ujarnya dengan nada penuh harap.

Menurutnya, para pedagang tidak menolak pembangunan atau perbaikan pasar, namun berharap pemerintah memberikan solusi yang adil agar mereka tetap bisa berdagang tanpa kehilangan mata pencaharian.

“Kami tidak menolak kalau memang mau dibangun lebih baik, tapi tolong pikirkan juga kami pedagang kecil ini. Jangan sampai kami terlantar,” kata NekNo.

Isu revitalisasi Pasar TAC memang sudah lama mencuat, namun hingga kini belum ada kejelasan resmi dari pihak pemerintah. Para pedagang berharap, sebelum ada kebijakan yang diambil, pemerintah dapat mengajak mereka berdialog untuk mencari jalan keluar terbaik.

“Harapan kami, kalau memang mau diperbaiki, tolong pemerintah duduk bersama dengan kami. Jangan sampai tiba-tiba dibongkar begitu saja,” tambahnya.

Sementara itu, sejumlah pengunjung yang ditemui di lokasi mengaku jarang lagi berbelanja di Pasar TAC karena kondisi bangunan yang kurang terawat dan sebagian kios terlihat kosong.

Bagi para pedagang seperti NekNo, pasar tradisional bukan sekadar tempat berjualan, melainkan bagian dari kehidupan yang sudah mereka jalani bertahun-tahun. Karena itu, mereka berharap suara mereka didengar agar tidak kehilangan ruang untuk mencari nafkah.(ADR)

banner 325x300