DRADIO.ID – Jambi , 04 Agustus 2025 Gubernur Jambi, Dr. H. Al Haris, S.Sos., M.H., menyampaikan komitmennya untuk mendorong tradisi budaya Kenduri Sko masuk ke dalam agenda Kharisma Event Nusantara (KEN) 2026, program unggulan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Hal tersebut disampaikannya saat di temui setelah peresmian Festival Batanghari 2025 yang mengusung tema “Semakin Dilestarikan, Semakin Mensejahterakan”, bertempat di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Putri Pinang Masak, Kota Jambi, Sabtu malam (02/08/2025).
“Malam ini, dengan dukungan penuh dari Kementerian Pariwisata serta pemerintah kabupaten/kota, kita resmi membuka Festival Batanghari. Acara ini bukan sekadar menampilkan budaya, tetapi juga menjadi ajang pemberdayaan UMKM, pelestarian seni, dan penguatan ekonomi lokal,” ungkap Gubernur Al Haris.
Ia juga menambahkan, parade perahu hias di Sungai Batanghari yang digelar esok hari adalah bagian dari usaha membangkitkan kembali nilai sejarah dan kejayaan sungai yang dulunya menjadi jalur rempah-rempah dan pusat perdagangan. “Dengan mengenang peran penting Sungai Batanghari di masa lalu, kita bisa menghidupkan kembali warisan budaya dan ekonomi lokal untuk generasi sekarang dan yang akan datang,” tambahnya.
Gubernur Al Haris menegaskan bahwa kehadiran KEN telah membawa dampak nyata bagi pengembangan sektor pariwisata di daerah. Ia pun mengusulkan agar jumlah kegiatan KEN di Provinsi Jambi ditambah, dari dua menjadi tiga event. Salah satunya, melalui pelaksanaan Kenduri Sko Akbar yang dinilai punya nilai historis dan potensi besar, khususnya di wilayah Kerinci.
“Tradisi Kenduri Sko memiliki makna budaya yang sangat dalam, sarat nilai-nilai adat, dan layak dipromosikan ke tingkat nasional bahkan internasional,” jelasnya.
Lebih lanjut, Gubernur menyampaikan bahwa Festival Batanghari merupakan komitmen masyarakat Jambi, dengan dukungan pemerintah pusat, dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan, sejarah, serta peradaban yang berkembang di sepanjang aliran Sungai Batanghari sejak berabad-abad lalu.
Festival ini juga menyoroti peran Sungai Batanghari sebagai jalur perdagangan penting di masa lalu, menghubungkan hulu dan hilir, serta menjadi pusat distribusi hasil bumi dan rempah hingga ke jalur internasional. Kompleks Candi Muaro Jambi, menurutnya, menjadi bukti bahwa kawasan ini dulu adalah pusat pendidikan Buddha dan jaringan intelektual yang menjangkau mancanegara.
“Festival ini bukan sekadar hiburan. Setiap pertunjukan adalah cerminan dari kekayaan budaya yang harus kita jaga dan kembangkan. Ini panggilan bagi seluruh masyarakat Jambi untuk menjadi pelaku, bukan sekadar penonton,” ujarnya penuh semangat.
Gubernur juga mengajak masyarakat dan semua pemangku kepentingan untuk bersama-sama melestarikan budaya dan mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis pariwisata. “Dengan kolaborasi dan aksi nyata, kita bisa menjadikan Sungai Batanghari sebagai simbol kebangkitan peradaban, bukan hanya di masa lalu, tapi juga di masa kini dan masa depan,” tegasnya.
Terkait data kunjungan wisata, Gubernur memaparkan bahwa pada tahun 2024 tercatat 5.056.717 wisatawan nusantara dan 12.138 wisatawan mancanegara datang ke Jambi. Angka ini menunjukkan bahwa Jambi memiliki potensi besar untuk terus tumbuh sebagai destinasi unggulan.
Ia juga menyoroti pentingnya peningkatan infrastruktur transportasi untuk menunjang sektor pariwisata. “Kami telah mengusulkan penambahan panjang runway di tiga bandara: Sultan Thaha, Bungo, dan Depati Parbo di Kerinci. Harapannya, agar ketiganya dapat menampung pesawat berbadan besar dan mendukung pertumbuhan wisata ke berbagai daerah di Jambi,” jelasnya.
Al Haris menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya Festival Batanghari, termasuk Kementerian Pariwisata dan masyarakat Jambi. “Kebersamaan inilah yang menjadi kunci suksesnya acara budaya tahunan ini,” pungkasnya.(ADR)














