DRADIO.ID – Jambi , Suasana Taman Budaya Jambi pada Rabu (27/08/2025) dipenuhi semangat literasi dan inklusi dalam acara Pentas Filosofi: Fondasi Literasi untuk Kolaborasi Inklusi. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Duta Bahasa Provinsi Jambi di bawah naungan Balai Bahasa Provinsi Jambi, berkolaborasi dengan beberapa Sekolah Luar Biasa (SLB) serta Forum Anak Provinsi Jambi.
Acara ini turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi, Dr. H. Sudirman, serta Ketua TP PKK Provinsi Jambi, Hj. Hesnidar Haris. Kehadiran keduanya menjadi bentuk dukungan nyata terhadap penguatan literasi yang inklusif di kalangan generasi muda Jambi.
Kemeriahan tampak sejak awal acara dengan berbagai penampilan seni dan kreasi dari siswa SLB, Forum Anak, hingga para Duta Bahasa Provinsi Jambi. Tidak hanya sebagai hiburan, setiap penampilan mengandung pesan filosofis tentang pentingnya literasi sebagai fondasi membangun karakter dan kolaborasi dalam masyarakat yang majemuk.
Ketua TP PKK Provinsi Jambi, Hj. Hesnidar Haris, mengapresiasi kegiatan tersebut. “senang sekali bisa melihat langsung kegiatan yang di ikuti anak anak di stabilitas yaitu kegiatan Pentas Filosofi yang di inisiasi Balai Bahasa Provinsi Jambi,” ujarnya.
Perwakilan Balai Bahasa Provinsi Jambi, Nurhaida, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata komitmen Balai Bahasa dalam mendorong literasi yang menyentuh semua kalangan. “Kegiatan ini akan berkelanjutan dan akan kita teruskan ke sekolah sekolah , kegiatan ini akan terus kita bina dengan target memahami Bahwa sekolah itu setara tidak ada pembeda” katanya.
Sementara itu, Duta Bahasa Provinsi Jambi, Muhammad Farhan Al Hakim, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal untuk menciptakan ruang literasi yang lebih ramah bagi semua. “Kami ingin menunjukkan bahwa literasi bisa menjadi penghubung, tidak ada sekat antara kita. Semua bisa berpartisipasi, semua bisa berkontribusi,” ucapnya penuh semangat.
Rekan sesama Duta Bahasa, Zumrohtun Nisa, menambahkan bahwa peran generasi muda sangat penting dalam menjaga keberlanjutan gerakan literasi. “pentas hari ini berfokus pada beberapa jenis literasi mulai dari literasi baca tulis, numerasi serta literasi budaya dengan tujuan anak muda bisa menjaga literasi dan kebudayaan di Provinsi Jambi” ungkapnya.
Berbagai penampilan seni tradisional, musik, hingga puisi yang ditampilkan oleh para siswa SLB dan Forum Anak berhasil mencuri perhatian para hadirin. Penampilan tersebut menjadi simbol bahwa literasi tidak hanya terbatas pada buku, melainkan juga bisa hadir dalam ekspresi seni dan budaya.
Kegiatan Pentas Filosofi ini tidak hanya menjadi ruang apresiasi, tetapi juga momentum penting dalam memperkuat kesadaran masyarakat bahwa literasi adalah pondasi untuk membangun bangsa yang inklusif, kreatif, dan kolaboratif.
Dengan sinergi antara pemerintah, lembaga bahasa, duta bahasa, sekolah luar biasa, dan forum anak, diharapkan Jambi bisa menjadi contoh daerah yang sukses mengembangkan literasi berbasis inklusi.(ADR)














