Target Naik Dua Kali Lipat, Kadisbudpar Jambi Optimis Transaksi UMKM Capai Rp2 Miliar di Festival Tahun Ini

banner 468x60

DRADIO.ID – Jambi , 05 Agustus 2025 Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi, Imron Rosyadi, menyampaikan optimisme tinggi terhadap peningkatan transaksi ekonomi masyarakat pada gelaran Festival Batanghari 2025 yang sedang berlangsung di RTH Putri Pinang Masak, Kota Jambi.

Ia menyebutkan, pada pelaksanaan festival tahun lalu, total transaksi UMKM yang tercatat mencapai kisaran Rp1 miliar. Melihat lonjakan antusiasme pengunjung dan jumlah pelaku usaha yang terlibat tahun ini, pihaknya menargetkan transaksi dapat menembus Rp2 miliar.

banner 325x300

“Target dua miliar tahun ini cukup realistis. Kita lihat dari awal festival saja sudah terjadi peningkatan aktivitas ekonomi di berbagai sektor, mulai dari hotel, penginapan, kuliner, hingga transportasi lokal,” ungkap Imron saat diwawancarai beberapa waktu lalu.

Menurutnya, pergerakan wisatawan dan masyarakat yang datang ke lokasi festival memberi dampak langsung terhadap pendapatan pelaku UMKM. Tidak hanya pedagang kuliner dan kerajinan tangan, namun juga jasa-jasa penunjang lainnya turut merasakan manfaat.

Festival Batanghari 2025 tidak hanya menjadi ajang hiburan dan pelestarian budaya, tetapi juga terbukti sebagai pendorong roda ekonomi kreatif di Jambi. “Kami tidak hanya fokus pada sisi budaya, tapi juga mendorong agar festival ini memberi manfaat ekonomi nyata,” tambahnya.

Pemerintah Provinsi Jambi melalui Disbudpar secara aktif memberikan ruang promosi, booth gratis, dan fasilitasi pemasaran digital bagi pelaku UMKM selama festival berlangsung dari 2 hingga 9 Agustus 2025.

“Kita libatkan UMKM dari berbagai kabupaten/kota di Provinsi Jambi agar potensi lokal dari setiap daerah ikut terangkat. Jadi, bukan hanya di kota saja yang menikmati efek ekonominya,” jelas Imron.

Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa sektor akomodasi juga mengalami peningkatan signifikan. Tingkat okupansi hotel di Kota Jambi terpantau meningkat sejak dua hari sebelum pembukaan festival.

“Beberapa hotel sudah fully booked, terutama yang berada di sekitar pusat kegiatan. Ini pertanda bahwa festival ini memberi efek domino ke sektor lain,” katanya.

Imron juga mendorong agar ke depan festival-festival daerah tidak hanya menjadi agenda seremonial, melainkan menjadi alat strategis untuk penguatan ekonomi masyarakat berbasis budaya dan pariwisata.

“Kalau festival dikelola dengan baik, maka dampaknya luar biasa. Kita bicara soal lapangan kerja, perputaran uang, dan tentu saja promosi potensi daerah ke tingkat nasional bahkan internasional,” tegasnya.

Ia berharap kolaborasi yang telah terjalin antara pemerintah, pelaku usaha, komunitas, dan masyarakat dapat terus diperkuat. “Insya Allah dengan dukungan semua pihak, target Rp2 miliar ini tidak hanya tercapai, tapi bisa kita lampaui,” pungkas Imron.(ADR)

banner 325x300